Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Rabu, 24 Februari 2016

“PERTAMA” SEMAKIN DEKAT KE MANGGARAI


Foto: Bung Eduard
PMI Manggarai, Ruteng Selasa, 16 Februari 2016, PMI Kabupaten Manggarai mendapat kunjungan dari tim assesment Australian Red Cross (ARC) dan PMI Pusat. Mereka disambut oleh Ketua PMI Kabupaten Manggarai bertempat di Markas PMI Kabupaten Manggarai.  Tujuan kedatangan tim ini adalah ingin melakukan assessment kelengkapan data pelaksanaan PERTAMA: Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat.

Ada 2 kabupaten dan 1 kota di wilayah NTT yang “masuk daftar” kunjungan tim assessment PERTAMA yakni PMI Kab. Belu, PMI Kab. Manggarai dan PMI Kota Kupang. Hasil assessment ini ditengarai akan dijadikan acuan untuk menetukan lokasi mana yang sesusai untuk pelaksanaan PERTAMA.
Program serupa sebenarnya sudah pernah dilaksanakan di beberapa Kabupaten/Kota di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan meskipun dengan nama berbeda. Program dimaksud antara lain: CBRR (Community Based Risk Reduction/Program pengurangan Resiko Berbasis Masyarakat) dan program KBBM (Kesiapsiagaan Berbasis Masyarakat ).

Arifin Fino, staf ARC  yang melakukan kegiatan Assesment di beberapa desa di Kabupaten Manggarai mengatakan bahwa ARC bersama dengan Divisi & Biro terkait di Markas PMI Pusat, telah melakukan penilaian dan identifikasi terhadap beberapa PMI Provinsi dan PMI Kabupaten yang direkomendasikan untuk menerima manfaat dari program ini. Hasilnya disepakati untuk memilih NTT, dengan beberapa pertimbangan yakni:
  • Provinsi NTT merupakan Provinsi yang memiliki risiko bencana tinggi berdasarkan data yang diperoleh dari Index Risiko Bencana Indonesia.
  • Kapasitas Pemerintah dalam penanganan bencana masih terbatas.
  • Palang Merah Australia telah mendukung PMI dalam program pengembangan organisasi dan kesiapsiagaan bencana di Indonesia Timur termasuk Provinsi NTT .
  • Meningkatkan upaya Pengurangan Risiko Bencana yang telah dilaksanakan oleh PMI bersama dengan Palang Merah Belanda.
Selain bekerjasama dengan PMI Pusat, pihak ARC juga berkoordinasi dengan PMI Provinsi NTT untuk menentukan PMI Kabupaten representative pelaksanaan program. Seperti yang disebutkan sebelumnya PMI Kab. Belu, PMI Kab. Manggarai dan PMI Kota Kupang terpilih. Dasar pemilihan lokasi ini mengacu pada dokumen Indeks Risiko Bencana yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta data mengenai kapasitas organisasi dari Divisi Kelembagaan Markas Pusat PMI.

Di wilayah kabupaten Manggarai sendiri, beberapa desa/kelurahan yang terkatogori rawan bencana mendapat  kunjungan tim assessment ini seperti: desa Ranaka di Kecamatan Wae Rii dengan potensi bencanan gunung meletus dan longsor; desa Meler kecamatan Ruteng dengan potensi bencana longsor; desa Poco dengan potensi bencana longsor dan tanah terbelah; desa Gapong kecamatan Cibal dengan potensi bencana longsor; dan Kelurahan Baru di Kecamatan Reok dengan potensi bencana banjir.
Dari 5 desa yang dikunjungi akan diseleksi lagi untuk menentukan 3 desa penerima program ini.

Sebelum melakukan assessment di beberapa desa tersebut, tim juga mengabil data di instansi pemerintah yakni: BPBD, Bappeda, Dinkes, Dinsosnaketrans, PU dan BLHD Kabupaten Manggarai. Kegiatan assessment dilaksanakan selama 2 hari terhitung mulai tanggal 17 – 18 Februari 2016. 

Selain itu tim assessment juga menyempatkan diri mengunjungi otoritas wilayah Kab. Manggarai. Mereka diterima oleh Asisten II dan beberapa kepala dinas terkait. Para pejabat daerah Manggarai menyatakan antusiasme yang besar dan mendukung PERTAMA ini masuk ke wilayah Kabupaten Manggarai. (marsel)

Berita Lainnya

Tidak ada komentar: